Senin, 19 September 2011

Serpihan Hati (cerpen blom jadi...)



Serpihan Hati


Tak seperti biasanya, aku melangkah bimbang menuju kampus. Kampus yang baru pertama kalinya aku injak, kampus yang aku idam-idamkan sejak SMA. Inilah hari pertama aku akan memulai proses belajar mengajar setelah menjalani OSPEK beberapa minggu yang lalu.

Akhirnya, tibalah aku di depan Fakultas Kedokteran, fakultas yang kini akan aku tempati. Tak sengaja kulihat ada bayangan yang begitu cepat melintas di depan pakiran dekat fakultas. Karena penasaran, aku pun berlari dan melihatnya.

“Hai, tunggu!” kataku.

“Eh, ya. Ada apa ya?” tanyanya.

“Ah, tidak, aku tadi lihat kamu lari tergopoh-gopoh,”kataku.

“Biasa, sibuk ngejar dosen, buat setor tugas,” jawabnya.

“Oh ya, kenalin aku Ricky, kamu siapa? Baru ya di sini?” sapanya.

“ Iya, namaku Richa, baru kuliah di sini. Oh, maaf ya aku harus pergi sekarang, aku takut terlambat,” kataku sambil melirik jam di tangan.

“ Oh, tidak apa-apa, sampai ketemu,” kata Ricky sambil melayangkan senyumnya padaku.

Aku masuk ke dalam kelas. Entah mengapa sosok Ricky selalu muncul dibenakku. Senyumnya, cara bicaranya, dan gayanya mengingatkan aku pada seseorang.

“Astaghfirullah…,” bisikku dalam hati.

“Ah, sudahlah, mengapa aku masih memikirkan dia. Tidak, aku tak boleh mengingat semua itu. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tak akan melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya. Aku harus ingat pesan orang tuaku di kampung. Aku jauh- jauh kuliah di sini untuk menimba ilmu, menambah pengalaman, juga untuk menghilangkan semua kenangan pahit itu”.

***
Teng…. Teng…. Bel kampusku berbunyi. Menandakan waktu perkuliahan telah usai. Bunyi bel yang cukup memecahkan telinga, sungguh berbeda dari bel di sekolahku dulu. Aku dan teman baruku, Rena berencana mengelilingi kampus yang cukup luas ini sambil mencari kantin untuk mengisi lambung kami yang sedari tadi memanggil-manggil.

Di luar kampus,kami melihat pemandangan yang cukup indah. Sebuah kebun bunga yang terletak berseberangan antara fakultas kedokteran dengan fakultas teknik ini cukup menarik perhatian kami. Berbagai jenis bunga ada di sini, seperti mawar, rose, dahlia, kembang sepatu, dan lainnya. Rasanya aku ingin sekali berlama-lama berada di sana. Tapi, kami harus tetap melanjutkan perjalanan mengelilingi kampus ini.

Kemudian, kami terus berjalan menelusuri sisi- sisi kampus yang masih belum kami jamahi. Di bagian utara fakultasku, tepatnya di sebelah fakultas teknik kami menemukan sebuah kantin yang cukup unik. Kantin bercat norak itu ternyata bukan sembarang kantin. Itu merupakan kantin tempat mahasiswa teknik biasa nongkrong. Mereka menyalurkan kreatifitas dan imajinitas mereka di sana. Sampai –sampai benda listrik atau elektronik pun ada di sana, entah siapa yang membawanya ke dalam kantin.

Akhirnya, kami sampai juga di kantin fakultas kami. Memang agak susah mencarinya, karena terletak di sebelah belakang agak pojok fakultas. Bruuk…. “Aduh!” timpalku kesakitan. Tiba- tiba saja tubuhku bertubrukan dengan seseorang saat akan memasuki kantin. Ternyata dia.

“Duh, maaf ya. Eh, kamu kan yang tadi pagi?” katanya.

“Eh, iya. Gak apa-apa kok,” sahutku.

“Oh ya, aku lupa tadi. Kamu di fakultas mana?” tanyanya.

“Aku di FK,” jawabku ringan.

“Oh, kalau begitu kita sama dong, sekarang aku semester 3, kamu pasti baru di sini ya, Richa?” tanyanya.

“Iya. Kenalin ini Rena, temanku.”

“Rena…,” sambil menyodorkan tangannya.

“Ricky…, salam kenal ya. Panggil aja Ricky, ga usah panggil kakak atau abang dan sebagainya, ok! Umur kita ga beda jauh kan,” balas Ricky.

“Begitu ya. Oh ya, Ky, maaf sebelumnya. Kami mau ke kantin dulu, bagaimana kalau kita ngobrol di dalam aja?” kata Rena.

“Makasih. Ga apa- apa kok. Tapi maaf ya, Ky ga bisa lama-lama, soalnya masih banyak tugas yang harus diselesaikan. Lain kali aja kalau ada kesempatan, sekali lagi maaf ya Richa, Rena.” Kata Ricky.

To be Continued…….^,^

Tidak ada komentar: