Selasa, 23 Agustus 2016

Lelah

Mataku tak sanggup untuk tidak terpejam. Lelah badan tak terelakkan. Padahal kenyataan kehidupan masih terbentang panjang. Masih banyak yang harus kulakukan.

Memang rasa lelah tak pernah menunggumu untuk bersiap-siap. Apalagi datang di saat yang kau inginkan. Yang kutahu, semakin hari semakin kurasakan kelelahan yang tak terelakkan.

Semakin hari kurasakan lelah badan, namun jiwa masih ingin tetap melanglang.

Aku tak tahu, hingga pada detik, menit dan pukul berapakah jam itu akan berhenti untuk diriku selama-lamanya. Lelah ia menghitung hari-hariku yang terkumpul dalam tahunan dan kasat mata dalam fisik yang temaram.

Yang kutahu, aku akan berusaha untuk mengalahkannya. Semampu dan sebisaku. Takkan kubiarkan ia menang walau sedikitpun. Takkan kubiarkan ia mengambil selisih waktu dariku. Menjadikanku kelam, silakan saja. Tapi aku takkan menyerah begitu saja.

Wahai fisik, bekerjasamalah dengan jiwa. Dan sesekali, bangunkanlah raksasa yang tertidur karena lelah yang mendera.

Kalaulah jiwa yang lelah, kehilangan semangatnya, lantas pada apakah ia nan ringkih itu akan bersandar?

Pada apakah ia nan tak bersua kawan lama itu akan bercerita panjang lebar?

Dan pada apakah, ia yang kehilangan pijakan itu akan berdiri dan menggantungkan badannya?

Tidak ada komentar: