Rindu kami padamu~ ya Rasul
Rindu tiada terperi~
Berabad jarak darimu~ ya Rasul
Serasa dikau disini
Bergetar rasanya hati saat menyenandungkan lagu ini. Always. Entah kenapa, suasana hati juga berkata demikian. Bukannya aku sedih dengan keadaan yang ada. Tapi inilah yang sedang kuhadapi. Inilah jalan hidup yang kulalui. Suka duka di dalamnya. Telah digariskan olehNya.
Ada rasa yang harus dibuang jauh-jauh. Meski rasanya itulah untaian emosi yang sangat cocok untuk saat ini. Tapi dengan itu, aku merasa semakin tak berdaya. Maka harus kutepis dan kulupakan sebisa mungkin.
Inilah yang harus kuhadapi. Menjadi tangguh bukan sebuah pilihan, tapi keharusan.
Menjadi sabar, bukan sebuah keharusan, tapi kebiasaan.
Rasa yang tak harus tergenapi dalam keterbatasan yang dimiliki setiap orang. Setiap orang berhak merasakannya, dan memilih jalan hidupnya masing-masing.
Menjadi tergenapi juga, setiap jalan pikiran yang muncul di sela-sela arus deras jalan panjang kehidupan itu sendiri. Entahlah. Aku tak berusaha untuk menanggapi. Hanya ingin terus menjadi berarti. Mengartikan setiap waktu yang ada dalam relung-relung penantian yang tak pasti.
Hingga kini, dan bahkan nanti. Menjadi apapun, terekam dalam jiwa nan sudah tercermati.
Hingga kini atau nanti, tetaplah demikian.
Sajak-sajak penantian~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar