Gatal rasanya kalau seharian nggak ada nulis. Gatal jari-jari buat menekan tuts keyboard. Kebawa pikiran selalu. Rasanya, kalau hari itu nggak nulis, ada yang kurang. Kurang lengkaplah.
Tapi nggak jarang juga, nggak ada yang mau dituliskan. Karena berbagai alasan. Entah itu karena kesibukan, atau karena sedang ingin malas-malasan. Menikmati waktu liburan yang cuma di akhir pekan.
Tapi tetap saja, greget jadinya. Ya, sudahlah. Tuliskan saja apa yang ada dalam pikiran. Walau nggak berbobot sama sekali. Yang penting, rasa hati tersampaikan. Walau yang membaca bakal bikin perih matanya. Karena nggak ada isinya.
Well, yang terpikirkan saat ini adalah tentang mager. Alias malas gerak. Inilah sindrom yang terjadi di akhir pekan bagi kebanyakan orang, apalagi mahasiswa. Yang cuma ngetem saja di kosan. Kalo di rumah, bakalan banyak kerjaan karena ada mama dan papa, yang meski kadangkala kasihan juga melihat kita yang lelah "nampaknya", setidaknya masih punya sedikit aktivitas. Bersih-bersih kamar, ngejailin adek, makan bareng keluarga, dll. Banyak lah yang bisa dilakukan di rumah.
Nah, kalo di kosan? Semau gue aja. Mau bersih atau kotor, so what banget?! Kadang saya sempat berpikir, saya adalah orang yang abstrak. Karena kamarnya berantakan, pertanda kreatif. Hmm. Well done.
Tapi tetap saja, sesuatu yang kurang rapi jika biasa seperti itu maka akan jadi kebiasaan. Setidaknya ya, jangan berantakan-berantakan amat lah ya. Ibaray kata pepatah, letakkanlah sesuatu pada tempatnya. Apapun itu, ya, harus rapi. Minimal sedaplah dipandang mata orang. Lamak dek awak, katuju dek urang.
Masalahnya adalah kadang mager datang menyerang. Malas gerak. Standby di kamar sepanjang hari, tapi tak ada yang berubah. Tetap berantakan. Sampah bertebaran di sana-sini. Buku-buku berantakan udah seperti kapal pecah. Hmm, benar-benar kamar yang abstrak untuk ditempati.
Padahal kan, kita sama-sama tau, kalo kebersihan itu sebahagian dari iman. Sayangnya, kala negara mager datang menyerang, maka ya sudahlah. Alamat tetap akan berantakan, ya berantakan. Bahkan untuk merapikan file2 di laptop pun, juga tak terkerjakan.
Kalo mager timbul, lantas harus gimana? Paksakan! Paksakan buat bergerak. Suka atau nggak suka. Mau atau tak mau. Yang pasti, action! Harus kerjakan. Jangan hanya diperhatikan. Kalo belum mulai2 juga, kapan mau selesainya?
Ingat, perjalanan seribu mil dimulai dari sebuah langkah loh.
Makanya, hapus kata-kata mager dari kamus kehidupan. Harus kudu bertindak. Kerjakan. Harus bergerak. Itung-itung olahraga juga biar sehat. Masak masih muda, badan udah ringkih. Mudah kena sakit. Apa-apa serba lambat. Belum tua lagi. Hmm....
Okay, thats all.... Semoga setelah menulis ini yang tadinya tak sempat terpikirkan karena lagi kena sindrom mager. Maka sehabis ini harus take action. Harus selesai semuanya. Udah, itu aja sih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar