Sabtu, 10 Desember 2011

GBT come back soon



Andai penduduk di sana juga menyaksikan kami yang ada di sini....

Sejenak terlintas di pikiran ini, tapi kalau dipikir2, mana mungkin ada kehidupan di sana...
layaknya manusia yang saat ini tengah takjub keluar dari masing2 tempat peraduannya untuk mengamati pesona ciptaanNya yang satu ini.

Berharap ada sesuatu nan jauh di sana, seperti kita di sini, merasakan suasana yang lain, keindahan di tengah kemahadahsyatan peradaban ilmu, waktu, dan motion. terlintas lagi di gyrus otak ini, hampir 3 tahun yang lalu, serentetan perkembangan ilmu Astronomi yang begitu menggugah hati dan jiwa. masih teringat dan terngiang, tahun cahaya, rasi bintang Capella, auriga, deneb, dsb. Bulan dg gerakannya yang begitu menginspirasi mata untuk tak henti melekatkan pesona ketertarikannya..

yah, that is sweet blame,, mungkin saat itu belum keberuntungan saya, seperti mengharapkan bintang jatuh yang sebenarnya komet itu dan memanjatkan keinginan, agar bisa terkabul. ataupun cita-cita untuk bisa lebih dekat dengan si "mata tajam lobang kecil" untuk bisa melihat detailnya dari apa yang Dia ciptakan.

Dan itu semua,kurasakan kembali saat ini, ya,,,atmosfer kehidupan kala itu,,,
GBT yang menginspirasi,,,

tetaplah melangkah maju meskipun masa lalu terasa begitu kelabu
tetaplah memasang azzam yang kuat, walau kadang raga ini tak ingin lelah berbuat
hari lalu, hari ini, dan nanti adalah milikmu
dan barang sesaatpun tak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya kaulah yang berarti dalam menjalankannya,,,,

tetap semangat,,

Lunar beams will ending, but surely it will back again, never ending ur spirit

Kamis, 20 Oktober 2011

KONSEP KEPEMIMPINAN DAN SYURO DALAM ISLAM



Pemimpin:

1. Mendorong dari belakang.
2. Membimbing dari samping.
3. Menarik dari depan.

Cara untuk melahirkan pemimpin yang baik:

1. Siapkan kader-kader yang berpotensi.
2. Melahirkan kader yang memiliki skills.
3. Syuro sebagai sarana untuk melahirkan keputusan sesuai dengan syariat islam.

Allah SWT berfirman:

Bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan apapun. (Ali Imran 159)
Urusan mereka (orang Islam) dimusyawarahkan sesama mereka. (Asy Syura 38)
Rasulullah SAW bersabda:

Hajat tercapai bagi mereka yang membuat 'istikharah', dan tidak ada penyesalan bagi mereka yang bermusyawarah, dan tidak susah mereka yang berhemat dengan cermat. (Riwayat At Tabrani)

Berdasarkan ayat-ayat ALLAH dan sabda Rasulullah yang tertulis di atas, Islam menggalakkan umatnya mengadakan syura (musyawarah). Karena berdasarkan pengalaman kita, syura memang besar faedahnya kepada hidup kita dan masyarakat. Sebab itu ALLAH sendiri yang memerintahkan supaya syura dipraktikkan.

Syuro dapat menghilangkan otoritas dari pemimpin. Adapun berbagai hal yang dapat diselesaikan dengan syuro, antara lain:

1. Masalah-masalah hidup di rumah, dalam masyarakat dan dalam negara.
2. Keperluan-keperluan ekonomi, pendidikan, pembangunan dan lain-lain lagi.
3. Gangguan musuh.
4. Kebuntuan fikiran.

Fungsi Syuro:

1. Secara psikologi, untuk meminimalisir rasa bersalah apabila ada pendapat yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan harapan, serta untuk memberikan kebebasan dalam berpendapat dan bersuara.

2. Fungsi instrumental, sebagai alat yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan.

Anggota majelis syuro

1. Beragama Islam. Dengan orang bukan Islam tidak ada syura (yakni dalam urusan khusus umat Islam saja).
Hal itu berdasarkan Hadist Rasulullah:
Mereka yang hendak selesaikan sesuatu urusan maka mereka bermusyawarah yang anggotanya orang-orang Islam. ALLAH bersama mereka dalam menyelesaikan urusan itu. (Riwayat Ath Thabrani)
Orang bukan Islam itu, mereka tidak tahu mana yang hak dan mana yang bathil menurut pandangan Islam. Selain itu orang kafir yang memusuhi Islam, kalau terbawa ke dalam majelis syuto, akan memberi pandangan-pandangan yang jahat dan beracun serta membahayakan umat Islam. Bagaimanapun dalam Negara Islam, hak-hak orang bukan Islam tidak diabaikan sama sekali. Urusan mereka dibincangkan bersama mereka. Artinya, segala kepentingan bersama dan keperluan mereka disyurokan dengan mereka.

2. Bertakwa. Tidak semua orang Islam layak diajak berbincang. Sebab tidak semua orang Islam mampu memberi fikiran yang adil dan ikhlas dalam perbincangan dan dalam membuat keputusan. Syarat takwa itu amat penting dalam melindungi dan mendorong manusia supaya membuat keputusan yang tepat, bersih dan diberkati.

3. Cerdik, yakni orang yang memiliki buah fikiran yang baik, bernas, sesuai logika, tajam dan tepat. Pandangan dari orang-orang seperti itu saja yang diperlukan. Selain dari mereka itu, tidak usah diundang untuk dibawa berbincang. Sebab mereka akan memberi pandangan yang tidak mengena (tepat). Hal itu membuat majelis tersebut membuang waktu saja. Selain itu, kalau pandangan mereka ditolak, nanti akan timbul kecil hati. Sebab itu lebih baik tidak diajak ke majelis syuro.

4. Seorang yang sesuai dengan bidang yang akan dibincangkan. Syarat itu penting diperhatikan supaya orang-orang yang akan membuat keputusan dalam hal yang disyurokan itu, betul-betul orang yang tahu seluk beluk perkara tersebut. Kalau orang pertanian, ditanya fikirannya tentang hal-hal ketentaraan, tentu dia akan memberi jawaban yang tidak tepat. Dan kalau pandangannya diterima sebagai keputusan syuro, akan merugikan negara dan masyarakat itu sendiri.

PROBLEM SOLVING MANAGEMENT (PSM)

Problem solving management merupakan pengaturan, pengelolaan dan panduan dalam menyelesaikan berbagai problematika kehidupan manusia. Sesungguhnya, masalah bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tetapi harus dihadapi. Sebab masalah itu terkadang berjasa membuat kita lebih baik, lebih kuat, lebih arif, lebih bijak, lebih tertantang, dan lebih dewasa.
Rasulullah SAW bersabda “ Lihatlah orang-orang yang lebih rendah dari kalian dan jangan melihat orang yang lebih tinggi dari kalian. Karena hal itu lebih patut menjadikan kalian tidak meremehkan nikmat Allah”. Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa sesungguhnya masalah yang sedang kita hadapi tidaklah sepelik yang kita duga. Allah juga berfirman di dalam Al-Qur’an QS:2:286 “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. Jelaslah setiap masalah pasti dapat diselesaikan dan dicarikan solusi yang tepat, dan yakinlah dibalik kesulitan akan ada kemudahan.
Adapun beberapa panduan dasar dalam mengelola pemecahan masalah, yaitu:
1. Mendefinisikan masalah. Yaitu dengan mengetahui akar permasalahan yang ada, sifatnya baik internal atau eksternal, dll.
2. Menemukan potensi utama tercetusnya sebuah masalah. Bisa jadi karena adanya salah paham atau kekurangtahuan tentang suatu perkara yang dapat menimbulkan masalah.
3. Mengembangkan solusi alternatif yang kreatif untuk menyelesaikan masalah. Disini kita dituntut aktif dalam berpikir, menalarkan berbagai peluang dan kemungkinan yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah.
4. Memilih solusi paling tepat untuk menyelesaikan masalah. Diantara sekian banyak cara penyelesaian masalah yang telah dipikirkan sebelumnya, maka dipilihlah satu cara yang menurut kita dapat dijadikan solusi jitu dalam pemecahannya. Dapat juga dugunakan pertimbangan lain untuk mendukung pilihan kita.
5. Rencanakan pelaksanaan solusi tersebut. Segala sesuatu itu butuh rencana, maka berikanlah rencana/planning yang terbaik dari curahan pikiran kita.
6. Memonitor pelaksanaan rencana. Disini perlu sekali melakukan follow up guna mengawasi sejauh mana perkembangan dari pelaksanaan rencana tersebut, apakah perencanaan solusi berjalan dengan baik atau tidak.

Untuk itu, ada beberapa hal yang harus ada pada diri dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada, yaitu:
1. Positive thinking with ourself.
2. Positive thinking with others.
3. Positive thinking with Allah SWT.

Jadi, di dalam manajemen masalah diperlukan sikap kita bagaimana cara menanggapinya. Sebab, terkadang masalah yang ringan pun dapat terasa berat jika kita tidak bisa mengatur tingkat stressingnya. Jangan sampai masalah menjadi beban hidup, tapi jadikanlah masalah sebagai wadah penempaan diri menuju pendewasaan, terutama bagi para aktivis da’wah. Sungguh, jalan ini akan penuh onak dan duri serta berbagai macam problematika yang tidak sepele. Untuk itu, selesaikan masalah dan cari penyelesaian yang tepat.

TOKOH TELADAN KITA “The Prince of The physicians”/ “Al-Syaikh Al-Rais”



Nama Lengkap : Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina

TTL/M : Asfshana, dekat Bukhara/ 980 M—1037 M (428 H) Hamazan “58 tahun”

Orang Tua : Pegawai Tinggi Pemerintahan Dinasti Saman

Prestasi : Usia 10 tahun banyak mempelajari ilmu agama,hafal al-Qur’an

Ketinggian otodidaknya menyelami ilmu metafisika Aristoteles dan Al-Farabi

Usia 16 tahun menguasai seluruh ilmu serta praktik Kedokteran

Usia 17 tahun dikenal sebagai dokter (Subhanallah…)

Ahli filsafat dan Kedokteran dengan karyanya yang termahsyur Al-Qanun fit-Thibb(Canon of Medicine)

Recovery : Bidang Materia medeica, tumbuhan Zanthoxyllum budrunga untuk Meningitis

Penemu I Peredaran Darah Manusia

Pertama kali mengatakan bahwa bayi mengambil makanan lewat tali plasenta

Awal praktik surgery penyakit udem yang inflamasi serta menjahitnya

Last but not least terkenal sebagai dokter ahli jiwa (psikoterapi)

Di bidang filsafat: Imam para filosof di masanya melebihi Aristoteles

Otodidak dan orisinilitas kejeniusannya, satu bintang gemerlapan yang memancarkan sinarnya sendiri. Beliau tidak hanya disanjung di dunia Islam, tetapi di dunia Barat beliau diakui ketinggian karyanya

Lainnya : Penyair, ilmu-ilmu pengetahuan seperti ilmu jiwa, kedokteran, kimia, ilmu logika ditulisnya dalam bentuk syair
Karyanya : Filsafat As-Shifa, An-Najat, Al Isyarat, serta Maqallah (karangan pendek saat memperoleh inspirasi dalam bentuk baru dan segera mengarangnya)

Sibuk persoalan negara dan situasi yang tidak stabil, namun beliau dapat menulis sekitar 250 karya (Subhanallah…). Yang paling terkenal Qanun (ikhtisar pengobatan Islam)

Yang paling penting!! Qanun, buku ilmu kedokteran ini dijadikan buku pokok di Universitas Montpellier (Perancis) dan Universitas Lourain (Belgia). Indonesia???

KEMBALI KEPADA KEMURNIAN DA’WAH



Berbicara mengenai kemurnian da’wah, jelas tidak lepas dari ta’shil Da’awi. Ta’shil Da’awi artinya (orisinilitas da’wah) adalah menjaga kemurnian atau keaslian da’wah. Da’wah harus dijaga dan dipelihara agar tetap kuat dan kokoh berada di pijakannya. Aktivis da’wahlah yang akan menjaga kemurnian serta orisinalitas dari da’wah dengan para mempersiapkan para kader yang mumpuni. . Karenanya kader dan aktivis perlu memperhatikan hal – hal yang prinsip dalam Ta’shil Da’awi sehingga asholah da’wah tetap menjaga.

Adapun prinsipnya, antara lain:

1. Ta’shil Syar’i (kemurnian syariat). Kader dan aktifis harus kembali kepada kemurnian dan keutuhan syariat. Tidak ada fiquh da’wah tanpa fiquh syari’ah, karenanya ruang lingkup gerak da’wah harus berada dalam bingkai syari’at. Jadi, ketika kita bicara tentang syariat tidak lebih pada Ahkamul khomsah (hukum yang lima), yaitu halal, haram, wajib, makruh, dan sunnah yang harus dipahami dan diamalkan oleh setiap kader dan aktivis. Fiquh Aulawiyah Syari’ah (skala prioritas dalam syari’ah), dengan sikap yang haram (tinggalkan), mubah (pilih sesuai dengan kemaslahatan), makruh (hindari), sunnah (tingkatkan). Jadi dahulukan mana yang penting, serta mendesak.

2. Ta’shil Al Fikri (keaslian fikroh). Kader dan aktivis harus menjaga kemurnian dan orisinilitas fikroh, konsep atau manhaj. Jadi, ketika kader dan aktivis hendak berpikir, mengemukakan wacana, berpendapat, menelurkan ide serta gagasan, maka harus berlandaskan Al Qur’an dan sunnah Rasul, bukan sekedar beropini atau berbicara tanpa punya landasan yang jelas. Dan untuk memudahkan pemahaman terhadap manhaj berpikir sesuai Al Qur’an dan Sunnah, Imam Hasan Al Banna telah memudahkan kita dengan formulasi Ushul Isrin. Para kader dan aktifis da’wah harus Istis’ab dan memiliki pendalaman tentang ushul isrin. Karena semua permasalahan yang kita hadapi dalam berbagai bidang kehidupan, solusinya ada dalam Ushul Isrin. Ushul isrin berisi 20 prinsip yang membahas berbagai macam permasalahan kehidupan termasuk mengenai jama’ah, khilafiyah, pemikiran dan lainnya untuk menjaga konsep da’wah.

3. Ta’shil Haroki (kemurnian berharoki). Berbicara tentang da’wah berarti gerak aktivitas atau kerja. Da’wah adalah harok yaitu bekerja aktif. Maka tidak asholah dan tidak murni lagi jika masih ada kader da’wah dan aktivis yang tidak aktif. Tidak Asholah lagi jika hanya pandai berwacana tapi tidak ada kontribusi atau pastisipasi dalam da’wah. Minimal berafiliasi terhadap da’wah itu sendiri. Karena orisinilitas da’wah di antaranya ta’shil haroki (bergerak dan terus bekerja), bukan banyak debat atau diskusi tapi tanpa berbuat dan berkarya untuk da’wah.

Imam Hasan Al Banna berpesan. Beliau mengatakan, “Tidak layak untuk da’wah ini kecuali orang yang siap membela da’wah dengan segala potensi yang ia miliki.” Artinya sebagai kader dan aktivis harus siap berkorban (thadiyyah) dengan waktu, tenaga, pikiran, harta benda, istirahat, darah, nyawa, dan lainnya. Karena da’wah adalah darah daging bagi kader–kader da’wah yang layak mendapat kemenangan dari Allah. Karenanya keterlibatan dalam da’wah adalah kerja (haroki). Apalagi ketika kita dihadapkan pada banyak fitnah, banyak godaan, cobaan, huru hara, dan gelap gulita. Kita hidup dalam kondisi zaman globalisasi, dimana begitu banyak arus baik positif maupun negatif yang datang melanda, yang bisa jadi menjadi lebih rusak jika eksistensi da’wah terancam karena sikap pasif para kader dan aktivis.

Jika Ta’shil Ad Da’awi kita pahami dengan baik, Insya Allah kita akan menjadi kader dan aktivis yang terdepan untuk selalu menjaga kemurnian da’wah. Dalam kerja da’wah yang berat ini tentu sangat diperlukan pemahaman yang utuh mengenai At Ta’shil Ad Da’awi sehingga kita dapat mengembalikan umat ini kepada kemurnian da’wah yang memiliki landasan yang kuat, dan kokoh. Sebab mustahil kita akan memenangkan da’wah sementara kita tidak segera kembali kepada orisinilitas da’wah. Untuk itu, kembalilah kepada kemurnian da’wah wahai para penerus pergerakan khilafah islam.

Rabu, 21 September 2011

Satu Detik Saja...




Satu detik saja, ya baru saja, kulihat dia tersenyum padaku.
melemparkan senyuman terindahnya yang seolah-olah membuat duniaku berubah, indah...

Satu detik saja, ya, walau sebentar, sempat kulihat secercah bening embun turun mengaliri pipinya yang lembut, membuat duniaku seolah-olah menjadi mendung...

Satu detik saja, baru saja, kulihat dia menatapku sekilas.
terbersit dalam hati sanubari, ada apa gerangan? Tatapan mata elangnya seolah-olah melekat erat di hati ini.

Duhai Ibu,, aku pun tahu, berat rasanya hati ini melepaskan kebersamaan yang telah sekian lama terajut dalam ranah cinta. Tapi memang sulit menerima kenyataan bahwa kita tak bisa lagi bersama dalam suka dan duka.

Aku pergi, untuk kembali Ibu. Mengembalikan setiap detik waktu yang terlewatkan tanpa kehadiran semua orang yang mengasihi dan kukasihi.

Satu detik, menit, jam, hari, bulan, bahkan tahun pun rasanya tak akan cuukup untuk menggantikan ini semua Ibu...


Namun Bu, percayalah,, akan ada Satu masa dimana nanti kita akan bersama selamanya,,,


Mengenang Ibu yang melepaskan anaknya dengan untaian doa dan kata-kata penyejuk perjalanan panjang anaknya yang merantau, menimba ilmu demi masa depan gemilangnya.

Transparansi dalam "Siapakah Rektor Unand Selanjutnya?"



Sewaktu menulis ini, mungkin belum ada judul yang terpikirkan, tepatnya...
Tapi setidaknya ada sedikit uneg-uneg yang harus dikeluarkan, dan kadang inipun juga dapat menjadi permasalahan bagi sebagian besar kalangan yang namanya Mahasiswa.
Apa coba?? Masalah transparansi.

Coba kita berbenar2 dengan setiap hal yang dilakukan. apapun itu meskipun kecil, tapi akan mempengaruhi hal yang besar, bahkan sangat mempengaruhi seseorang. Memang mungkin bagi sebagian orang bisa menerima, tapi tidak seorang kritikal.

"Dimana letak transparansi itu?" dari hal yang kecil saja banyak yang masih menyepelekan, apalagi hal yang besar, di negeri besar ini transparansi memang bukanlah hal yang asing lagi untuk didengung-dengungkan. Namun aplikasinya??

Kembali lagi dg masalah tadi, kita sebagai mahasiswa sebenarnya butuh transparansi. baik itu dari kebijakan pihak kampus sampai kepada pemerintah. Kita tidak harus selalu berkutat dengan perkuliahan saja, sebab peran mahasiswa sebagai agent of change, dsb harus diperhatikan lagi. Sekali-lagi perhatikanlah apa yang ada di tv seputar masalah negeri ini, perpolitikan, agama, musibah dan bencana alam, dsb. Satu hal yang menginspirasi di akhir tulisan, yaitu "Siapakah Rektor Unand selanjutnya?". Ya, semoga akan ada transparansi disini, demi kebaikan kita bersama, dan demi kedjayaan bangsa.

Senin, 19 September 2011

Cerpen setengah jalan...^^




ROHIM & ROHIMAH

Di sebuah sekolah di kota kecil. SMA yang begitu terkenal di kota Bukitinggi ini. Dinamakan dengan SMA Landbouw, ya, sesuai dengan lokasinya yang berada di daerah pertanian. Landbouw, konon bahasa Belanda yang berarti daerah pertanian saat masa penjajahan dahulunya. Suatu hari, akan diadakan acara rapat besar-besaran oleh alumni, guna perbaikan mutu SMA tercinta ini. Salah satu koordinator acara, Hengky, dialah yang bersikeras mewujudkan acara besar ini, sehingga benar-benar terlaksana.
Hengky adalah alumni SMA angkatan ’08. sekarang dia masih kuliah semester 3 di UI, Depok. Dia salah satu alumni yang sukses menjalani studinya.

“Hengky, loe mau kemana? Kok beres-beres gitu?” kata seorang teman kostnya Hengky.

“Ini, gue mo pulkam. Ada acara alumni di SMA gue dulu,”selorohnya.

“Ooh… pulkam ya? Kemana? Gue boleh ikut gak? Mumpung libur seminggu. Kalo gue pulkam ke Malaysia gak mungkinlah. Kemaren kan baru aja pulang pas lebaran. Boleh ya?” Tanya temennya.

“Uhm…. Gimana ya? Boleh-boleh ja seh. Tapi jangan ngerepotin gue yah.”

“Oke lah. Beres… tarimo kasih yo,”jawab temennya sambil sedikit melantunkan bahasa Minang.

Teman Hengky, namanya Rohim. Rohim tak lain dan tak bukan adalah anak seorang raja, kesultanan Malaysia. Bisa dibilang dia seorang pangeran muda. Tapi, dia memilih kuliah di negara tetangganya, Indonesia. Selain itu, dia juga fasih berbahasa Indonesia, bahkan bahasa gaulnya pun. Dia juga tinggal di kost seperti mahasiswa- mahasiswa lainnya. Sehingga, hanya sedikit temannya yang tahu bahwa dia anak raja kesultanan Malaysia. Kebanyakan mereka hanya tahu kalau Rohim anak Malaysia yang merantau kuliah di Indonesia. Dia di sini tidak sendiri, tapi tentunya ditemani oleh beberapa orang ajudan, yang setia menemani dan mengawalnya.

Keesokan harinya, Hengky dan Rohim sudah bersiap-siap. Pukul 08.00 WIB, mereka lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, menuju BIM Padang. Perjalanan yang cukup menyenangkan. Akhirnya mereka tiba juga di Padang sekitar jam 10 kurang. Rohim juga ditemani oleh seorang ajudannya, namanya Pak Ramos, biasa dipanggil pak Ram. Tapi menurutnya, ia kali ini beruntung karena hanya seorang ajudan. Jadi dia merasa lebih bebas menikmati liburannya kali ini.

Mereka menuju Bukittinggi dengan mobil Avanza yang telah disiapkan pak Ram.

“Makasih, ya Pak. Bapak jadi repot begini.”kata Hengky.

“Ah, gak apa-apa tuan. Memang ini sudah tugas saya,”jawab Pak Ram.

“Panggil saja saya, Hengky Pak.”

“Yuk kita langsung berangkat,”kata Rohim tak sabar karena tak tahan dengan panasnya kota Padang.

2 jam kemudian, mereka langsung tiba di kota Bukitinggi.

“Uhm…. Kota yang sejuk.” Kata Rohim.

“Gak seperti Padang ya. Kota Bukittinggi ne dingin juga.”tambahnya.

“Ya jelaslah. Padang di dataran rendah, dekat laut. Sedangkan Bukittinggi di dataran tinggi. Jadi jelas beda suhunya.” Kata Hengky sambil mengaplikasikan pengetahuannya. Maklum, ketua Mapala yang sudah sering melanglang buana.

“Ooh….. iya, ya. Gue juga tau kok.” Ucap Rohim.

“Maaf, tuan. Kita menginap di The Hill Hotel saja. Saya sudah check in tadi pagi,”kata Pak Ram.

“Oh, boleh juga tuh.” Kata Hengky bahagia.

“Ooh…. Yok lah. Lets go. Kita kesana.” Sambut Rohim.

“Iyalah. Emang mau kemana lagi?” seloroh Hengky.

“Huu…. “

Pagi hari, pukul 07.00 WIB. Mereka bersiap-siap menuju SMA. Mereka naik mobil Kijang Innova yang seperti biasa sudah dipersiapkan oleh pak Ram.

“Duh, Pak. Kok mobilnya ganti-ganti sih?” Tanya Rohim.

“Maaf, Tuan. Ini memang tugas saya. Apapun fasilitas untuk tuan, sesuai dengan apa yang ditugaskan oleh Tuanku Raja,” jawabnya.
“Ah, gak pa pa lah, Im. Bersyukurlah, loe dilimpahi kekayaan yang lebih,” kata Hengky tersenyum.

“Iya, tapi gak kayak gini. Gue lebih suka hidup biasa-biasa aja, kayak loe. Gue gak suka pamer, sebab ne harta orang tua gue, bukan punya gue. Jadi apa yang musti gue bangga-banggakan,”jawab Rohim.

“Ini yang bikin gue bangga punya sobat seperti loe. Gue salut banget sama loe. Oya, kita langsung berangkat aja. Jam gak bakal duduk manis tersenyum menunggu kita yang dari tadi ngobrol aja.” Ucap Hengky.

Mereka langsung naik mobil, dari Hotel terus menyusuri Kampung China. Lalu belok melintasi BTC, Pasar Banto, terus simp. Mandiangin belok kiri. Lurus, kemudian belik kiri lagi di simp. Lambau.

“Uh…. Deg-degan neh. Dah lama gak ke sekolah,” ucap Hengky.

“Iya, sabar aja ya. Ntar lagi nyampe,” jawab Rohim asal.

Akhirnya, tiba jugalah mereka di depan gerbang SMA Landbouw. Lalu mereka masuk ke dalam, keluar dari mobil di tempat parkiran. Hengky dan Rohim segera menuju aula yang berada di belakang gedung utama. Tapi sayang, hanya siswa-siswi dan guru yang meramaikan sekolah. Belum tampak satupun batang hidung panitia beserta alumni lainnya.

“Yah, inilah kebiasaan orang Indonesia. Jam karet, sukar on time,” kata Hengky.

“Loe kan orang Indonesia juga. Berarti loe jam karet, gak on time donk,” seloroh Rohim cengengesan.

“Eeh.... tapi gue gak loh. Gak semua orang Indonesia kayak gitu. Contohnya neh, gue,” jawab Hengky bangga campur kesal.

Sembari jalan menuju aula, Hengky dan Rohim mulai dikelilingi banyak siswi. Tapi kayaknya yang menjadi objek sasaran hanya satu, siapa lagi kalo bukan Rohim. Mereka bilang Rohim tu mirip artis Korea yang lagi ngetop itu. Wuahaha, Hengky langsung saja berlari menghindari amukan masa, sambil menatap sobatnya yang tengah kesusahan.

“Itulah susahnya jadi orang keren, tapi wajahnya pasaran. Eeh...maaf ya Im.”kata Hengky membathin sambil tersenyum geli melihat temennya.

“Ky, Hengky... Tolongin gue dunk!” teriak Rohim.

Akhirnya, Rohim bisa juga lepas dari amukan masa. Dia bersyukur, dan terus berlari menuju aula secepatnya. Tapi, tiba-tiba aja dia nabrak seorang siswi.

“Duh...eh, maaf ya, gue gak sengaja,” ucap Rohim bersalah.

“Bantuin dunk. Jangan ngeliat aja. Neh, buku udah pada tumpah ruah,”katanya.

Sekilas Rohim menatapnya, sambil membantu membereskan buku- bukunya yang terjatuh. Entah kenapa, tiba-tiba saja Rohim merasa jantungnya berdetak kencang. Dilihatnya nama di buku yang dipungutnya “Rohimah”.

“Oh, namanya Rohimah,” kata Rohim dalam hati.

“Hey, ngelamun aja.... makasih ya udah ditolongin. Bye,”katanya sambil berlalu tergesa-gesa.

“Eh, tunggu...!”teriak Rohim, setelah Rohimah jauh.

Rohim langsung sja menuju aula. Dia gak mau diamuk masa lagi. Dia masih mikirin kejadian tadi sewaktu nabrak Rohimah.

“Kenapa ya, pikiran gue ke dia melulu? Tapi emang dia tu berbeda dari cewek-cewek yang pernah gue temu. Dia.... dia gak histeris ngeliat gue kayak siswi-siswi tadi yang mungkin temennya. Atau, dia gak tau ya kalo gu mirip artis Korea kayak yang dibilang siswi-siswi tadi?” tanyaku dalam hati.

“Ah, udahlah. Gue penasaran banget sama dia. Ntar gue cari tau deh,”tambahnya.

Memang itulah sifat Rohim yang kalo lagi penasaran sama sesuatu, pengennya segera cari tau. Dia gak suka berlarut-larut dalam rasa penasarannya.
Rohim segera saja calling Pak Ram. Tak lama kemudian, Pak Ram pun datang.

“Maaf, ada apa ya, Tuan memanggil saya?” tanya Pak Ram.

“Gini, Pak. Bapak bisa cari informasi tentang seorang siswi di sini? Namanya Rohimah. Kalo bisa, sekarang saya butuh no. HP nya aja Pak. Gimana?” kata Rohim meyakinkan.

“Baiklah, Tuan. Bapak usahakan secepatnya,” jawabnya tegas.

“Makasih ya Pak,” jawab Rohim senang.

Selang beberapa waktu kemudian, saat acara alumni telah berakhir, Pak Ram pun datang menemui Rohim.

“Tuan, saya sudah dapat sedikit info tentang Rohimah. Dia siswi kelas XII IA SBI. Dan ini no. HP nya,” kata Pak Ram seraya menyodorkan secarik kertas berisi angka-angka.

“Oh ya. Makasih ya Pak atas bantuannya,” kata Rohim antusias.

“Im.... Im, dari mana ja sih loe?” tanya Hengky tergopoh-gopoh.

“Ah, gak dari mana-mana. Yuk kita balik ke hotel,” kata Rohim sambil tersenyum.

“Yuk lah. Oya, ada pertambahan jadwal ne. Acaranya ditambah 2 hari lagi. Coz, masih banyak yang perlu didiskusikan n dirapatkan. Gue juga belum memperkenalkan loe di depan publik. Sedari tadi banyak yang nanya loe siapa ke gue. Besok deh, sekalian loe ikut juga diskusi ya, kasih solusi terbaik buat SMA gue, hehe,”kata Hengky tertawa kecil.

“Oh, baguslah. Kita bisa lama-lama di sini,”jawab Rohim.

Akhirnya, mereka segera balik lagi ke hotel, meninggalkan SMA dengan Kijang Innova.


To be Continued...^^

Serpihan Hati (cerpen blom jadi...)



Serpihan Hati


Tak seperti biasanya, aku melangkah bimbang menuju kampus. Kampus yang baru pertama kalinya aku injak, kampus yang aku idam-idamkan sejak SMA. Inilah hari pertama aku akan memulai proses belajar mengajar setelah menjalani OSPEK beberapa minggu yang lalu.

Akhirnya, tibalah aku di depan Fakultas Kedokteran, fakultas yang kini akan aku tempati. Tak sengaja kulihat ada bayangan yang begitu cepat melintas di depan pakiran dekat fakultas. Karena penasaran, aku pun berlari dan melihatnya.

“Hai, tunggu!” kataku.

“Eh, ya. Ada apa ya?” tanyanya.

“Ah, tidak, aku tadi lihat kamu lari tergopoh-gopoh,”kataku.

“Biasa, sibuk ngejar dosen, buat setor tugas,” jawabnya.

“Oh ya, kenalin aku Ricky, kamu siapa? Baru ya di sini?” sapanya.

“ Iya, namaku Richa, baru kuliah di sini. Oh, maaf ya aku harus pergi sekarang, aku takut terlambat,” kataku sambil melirik jam di tangan.

“ Oh, tidak apa-apa, sampai ketemu,” kata Ricky sambil melayangkan senyumnya padaku.

Aku masuk ke dalam kelas. Entah mengapa sosok Ricky selalu muncul dibenakku. Senyumnya, cara bicaranya, dan gayanya mengingatkan aku pada seseorang.

“Astaghfirullah…,” bisikku dalam hati.

“Ah, sudahlah, mengapa aku masih memikirkan dia. Tidak, aku tak boleh mengingat semua itu. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tak akan melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya. Aku harus ingat pesan orang tuaku di kampung. Aku jauh- jauh kuliah di sini untuk menimba ilmu, menambah pengalaman, juga untuk menghilangkan semua kenangan pahit itu”.

***
Teng…. Teng…. Bel kampusku berbunyi. Menandakan waktu perkuliahan telah usai. Bunyi bel yang cukup memecahkan telinga, sungguh berbeda dari bel di sekolahku dulu. Aku dan teman baruku, Rena berencana mengelilingi kampus yang cukup luas ini sambil mencari kantin untuk mengisi lambung kami yang sedari tadi memanggil-manggil.

Di luar kampus,kami melihat pemandangan yang cukup indah. Sebuah kebun bunga yang terletak berseberangan antara fakultas kedokteran dengan fakultas teknik ini cukup menarik perhatian kami. Berbagai jenis bunga ada di sini, seperti mawar, rose, dahlia, kembang sepatu, dan lainnya. Rasanya aku ingin sekali berlama-lama berada di sana. Tapi, kami harus tetap melanjutkan perjalanan mengelilingi kampus ini.

Kemudian, kami terus berjalan menelusuri sisi- sisi kampus yang masih belum kami jamahi. Di bagian utara fakultasku, tepatnya di sebelah fakultas teknik kami menemukan sebuah kantin yang cukup unik. Kantin bercat norak itu ternyata bukan sembarang kantin. Itu merupakan kantin tempat mahasiswa teknik biasa nongkrong. Mereka menyalurkan kreatifitas dan imajinitas mereka di sana. Sampai –sampai benda listrik atau elektronik pun ada di sana, entah siapa yang membawanya ke dalam kantin.

Akhirnya, kami sampai juga di kantin fakultas kami. Memang agak susah mencarinya, karena terletak di sebelah belakang agak pojok fakultas. Bruuk…. “Aduh!” timpalku kesakitan. Tiba- tiba saja tubuhku bertubrukan dengan seseorang saat akan memasuki kantin. Ternyata dia.

“Duh, maaf ya. Eh, kamu kan yang tadi pagi?” katanya.

“Eh, iya. Gak apa-apa kok,” sahutku.

“Oh ya, aku lupa tadi. Kamu di fakultas mana?” tanyanya.

“Aku di FK,” jawabku ringan.

“Oh, kalau begitu kita sama dong, sekarang aku semester 3, kamu pasti baru di sini ya, Richa?” tanyanya.

“Iya. Kenalin ini Rena, temanku.”

“Rena…,” sambil menyodorkan tangannya.

“Ricky…, salam kenal ya. Panggil aja Ricky, ga usah panggil kakak atau abang dan sebagainya, ok! Umur kita ga beda jauh kan,” balas Ricky.

“Begitu ya. Oh ya, Ky, maaf sebelumnya. Kami mau ke kantin dulu, bagaimana kalau kita ngobrol di dalam aja?” kata Rena.

“Makasih. Ga apa- apa kok. Tapi maaf ya, Ky ga bisa lama-lama, soalnya masih banyak tugas yang harus diselesaikan. Lain kali aja kalau ada kesempatan, sekali lagi maaf ya Richa, Rena.” Kata Ricky.

To be Continued…….^,^

Selasa, 08 Maret 2011


MANFAAT MADU DALAM MENGATASI FLU
YESSI ARSURYA
1010312067


I.                   PENDAHULUAN
Pentingnya menjaga kesehatan merupakan hal yang fundamental bagi manusia. Manusia saat ini sangat rentan terserang penyakit, mulai dari yang ringan hingga berat. Flu merupakan satu dari sekian banyak penyakit ringan yang mudah dialami manusia. Berbagai faktor seperti cuaca yang tidak menentu serta kondisi lingkungan yang tidak sehat, ikut memicu penyebaran flu ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dijelaskan mengenai manfaat madu dalam mengatasi flu. Setiap penyakit ada obatnya, dan salah satu alternatif mengatasi flu adalah madu. Metode penyusunan artikel ini adalah dari tinjauan pustaka. Madu adalah cairan kental yang mengandung glukosa (dekstrosa) dan fruktosa (levulosa) dalam jumlah yang tinggi (Winarno, 1982 dalam http://www.edumuslim.org, 2010). Selain itu, madu juga memiliki sifat antimikroba (Komara, 2002 dalam http://www.edumuslim.org, 2010), yang efektif dalam mengatasi flu.
II.                ISI
Di Amerika dan negara-negara maju lainnya, ramuan kuno yang menggunakan tumbuh-tumbuhan berkhasiat kini mulai diakui, antara lain ramuan untuk mengatasi flu dan pilek. Banyak ramuan rumahan yang terbukti aman, tidak keras dan efektif mengatasi pilek (Mary L. Hardy, MD, direktur medik Integrative Medicine Medical Group, Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles dalam http://sehatmania.blogspot.com/2008_10_01_archive.html, 2011). Selain efektif, ramuan ini juga mudah dibuat.
Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor, belerang, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai kualitas nektar dan serbuk sari. Di samping itu, dalam madu terdapat sejumlah kecil tembaga, yodium, seng, dan beberapa jenis hormon.
Penggunaan madu akan efektif dikombinasikan dengan bahan lain. Seperti ramuan kayu manis yang berkhasiat dalam mengatasi flu. Kayu manis mengandung zat kimia berminyak yang disebut cinnamaldehyde yang berkhasiat membunuh berbagai bakteri penyebab penyakit. Dapat juga meredakan demam dan bersifat anti radang (herbalist James A. Duke, Ph.D., penulis buku The Green Pharmacy). Walaupun kayu manis tidak dapat menggantikan aspirin atau acetaminophen, kayu manis dapat berkhasiat analgesik untuk menghilangkan nyeri.
Cara pembuatannya cukup mudah. Tambahkan 1 sendok makan bubuk kayu manis atau beberapa lembar kayu manis utuh, 2 butir cengkeh pada 300 ml air yang sedang mendidih. Biarkan selama 20 menit. Angkat dan dinginkan. Tambahkan madu dan lemon. Minum 1—3  cangkir sehari.
III.             PENUTUP
Madu berkhasiat dalam mengatasi flu. Penggunaan madu untuk mengatasi flu dapat dikombinasikan dengan bahan alami lainnya seperti kayu manis. Selain itu, madu merupakan salah satu obat yang telah digunakan sejak zaman dahulu, pengobatan tradisional yang telah dijelaskan dalam Al-Quran, kitab suci umat Islam.
Saran yang disampaikan setelah melakukan penelusuran pustaka ini adalah semoga pada penelusuran ke depan, penulis dan penelusur lain dapat lebih mengkaji mengenai cara mengatasi flu dengan madu, disertai penggunaan kombinasi terbaru dengan bahan- bahan lainnya.
IV.             DAFTAR PUSTAKA
http://www.edumuslim.org, 11.41 WIB, 23 November 2010

Hati, Qalbu, Hepar, Liver

HATI-HATI, HATI

Hati ini selalu meragu

Di kala datang segala macam cobaan yang datang silih berganti

Tak henti, bahkan lambat laun bertambah…

Kepada siapakah hati ini akan disandarkan?

Kepada siapakah hati ini akan dititipkan?

Untuk menghindari segala fakta kehidupan fatamorgana

Yang menjadi pautan bahkan kiblat hati-hati yang tandus, kering kerontang…

Ah, hati… hati-hati dengan segala yang ada,

Mengapa harus hati yang tersalah?

Mengapa harus hati yang ternoda?

Akan situasi dunia yang fana ini, yang penuh dengan serentetan masalah yang tak akan kunjung habis

Hingga,

Sampailah di penghujung waktu yang kekal abadi,

Hati-hati dengan itu,

Jikalau tak dapat berhati-hati dalam menjaga hati

Napak Tilas Padang-Bukittinggi

Secercah bening rintik air turun tersipu- sipu dari langit

Menambah bau aura kegelapan yang semakin kental

Sudah pukul 5 sore

Namun badan ini tak kunjung sampai di pelabuhan cinta

Kekasih abadi yang senantiasa menunggu

Namun haru biru bercampur kelabu dengan alunan tragedi

Ya… tragedi…

Membuat perjalanan ruhiy ini terasa pilu

Sosok itu berkelebat dalam benak

Tanpa tanggung jawab

Meninggalkan lading pencaharianmu….

Biarpun terasa dirugikan

Tapi lebih rugi lagi ruhani ini

Tapi sungguh, perjalanan takdir, yang tak tau aral

Alhamdulillah..

Engkau menggantinya dengan kebaikan

Pertolonganmu duh Illahi

Tersadari perjalanan untuk mencari kekasih abadi

Pujaan hati tak terganti

Yang senantiasa menjaga diri yang lemah

Tak berdaya ini

Sungguh, hanya padamu Illahi robbi.