Rabu, 22 Oktober 2014

Coretan



Sebuah coretan kecil tentang lika liku kehidupan
life is never flat... tak selamanya hidup berjalan mulus
kadang beban perasaan teramat lebay sukses menjangkiti hati para perasa. Bukan sebuah kekurangan, tapi itu adalah suatu kelebihan yang patut disyukuri. Memiliki indera peraba yang cukup sensitif. Hanya saja, harus berpandai-pandai me-manage perasaan yang amat gamblang itu. Dalam ilmu psikologi, karakter seperti itu sangat cocok menjadi seorang psikolog//

Tanya kenapa?

Itulah betapa penting karakter dididik dan dilatih sejak kecil. Dan, betapa luar biasanya 3 kata yang sanggup membalikkan dunia. Pro kontra, positif negatif. Ah, sekali-sekali cobalah berdamai dengan diri sendiri. Kalau ikut-ikutan seperti karakter orang itu, berarti sama saja kita dengannya!


Maaf
Tolong
Terimakasih

Simpel bukan?

Justru yang simpel ini yang rumit. Hmm.... what is your choice?

Saya sudah pernah mempraktikkannya. Terbukti membuat suasana lebih tenang. Ya, setidaknya tidak memperkeruh keadaan. Walau pun hati sudah terbakar, pikiran sudah menggelegar. Toh, hukum aksi= reaksi masih ampuh kok. Juga hukum pantulan masih teruji. Coba saja, bercermin di depan sebuah cermin, pantulan yang akan kita terima itulah yang sudah kita usahakan, bukan? Seelok secantik apa pun memperhias diri, akan balik pada diri sendiri. Atau, coba pantulkan bola ke dinding! Pastinya dia akan balik lagi ke kita, kan?

Tidak ada komentar: