I hate the way i know it, already. Setidaknya, apapun yang ada membuatku menjadi bertambah kacau. Bahkan dalam keinginan untuk memberikan dan berbuat baik pun, ada2 saja yang membuatnya tak lagi menjadi ikhlas. Malah berbuah kebencian dan penyesalan. Bodohnya aku yang gampang dibodohi.
Tak mau lebih parah daripada mau. Walau gagal dan tak sesuai harapan. Walau memang, pada akhirnya niat baik malah dibalas dengan cibiran dan bullying yang tertuju padamu. Fix, sudah cukup rasanya. Menabahkan hati dan akhirnya air mata jatuh tak tertahan lagi, ke dalam.
Bukan, bukan berarti aku terlalu sensitif. Tapi tolong mengerti, setiap orang punya masa-masa sulit. Dan bagiku, hal terpedih dan aku tak suka hari ini. Lengkap rasanya. Bergemuruh rasa dalam dada.
Hey, aku butuh sendiri. Butuh meluapkan segala rasa yang berkecamuk dalam hati. Bukan apa2, hanya saja entah mengapa, setiap untaian katamu itu membuatku bertambah dan bertambah sebal karenanya.
Aku tau, memang aku salah. Aku tau, memang aku tak pandai melakukannya karena ketidaktahuanku. Tapi cukuplah, cukup aku tahu bahwa aku salah dan tak usah kau komentari lagi berkali-kali. Karena aku sudah sangat mengerti.
Tapi itu lebih baik, daripada kau yang menolak untuk melakukannya. Kalau boleh aku berkata, coba saja kalau bisa. Ya coba saja. Buktikan seperti ucapanmu. Buktikan bahwa kau bisa melakukannya seperti yang kau katakan. Memang, mengeritik itu mudah sekali. Tapi coba lakukan sendiri. Kau malah menolaknya dengan alasan yang entahlah.
Padahal kalau kalian tahu, sedari pagi sudah kuancang2 waktu untuk memulainya. Merancang timing yang pas untuk mulai melakukannya supaya cocok dan tidak bertabrakan dengan jadwal lain. Itu sudah waktu maksimal dan hot time yang bisa kulakukan. Nyaris menyerah meninggalkan beberapa, tapi aku yakin aku bisa menyelesaikan di detik2 terakhir.
Dan ya, komentar pedas itu terasa sangat pedas, lebih pedas dari gorengan gosong yang harusnya terasa pedas namun keras.
I know it, it surely hurt me. Its so hard. Sudah kutabahkan hati. Tapi di detik yg kesekian saat komentar itu muncul lg, dan sudahlah, aku terlanjur kesal dan sebal sendiri. Bagaimanalah. Terjadi pula disaat hard time begini. Its so hard, seriously.