Aigoo, sudah lama tidak curhat disini. Saban hari sibuk dengan hati. Lagi-lagi memikirkan hal yang tiada bertepi. Ah, betapa malangnya diri!
Sudahlah. Takkan datang Oppa mencari. Sungguhpun dirimu ingin ditemukan, lantas kau harus benar-benar berusaha. Menyingkap tabir yang ada. Maka dengan cara itulah, Oppa akan menemukan yeobo nya.
Ah, sudahlah. Meneliti masa-masa indah dengan pias. Membiarkan rasa mengunggah tara. Dalam nyanyian jiwa, rutinitas yang membuat gundah gulana. Sungguh, malang nian.
Tapi itu sifatnya relatif. Beda orang beda rasa. Beda bawaan dan sensasi. Tidak hanya kongenital semata, tapi juga dipengaruhi ekspresi gen yang termodifikasi dalam arus waktu. Omoo, apa-apaan ini?
Jenuh, memang. Menyadari bahwa selama ini hanyalah menjadi kacung keberuntungan yang sengaja dibuat nyata. Padahal, seyogyanya, tidak seperti itu rupawan. Mencoba membohongi hati, malah menjadi arus mimpi di siang hari. Begitu kosong, begitu menyakiti.
Dan Oppa, tahukah dirimu bahwa, tak mudah bagiku menemukan apa yang selama ini kumau. Aku hanya melakukan segalanya, tanpa roh. Menyelesaikan dengan cepat. Dan seketika itu juga, berusaha untuk berpaling, menghilang, dan akhirnya harus kembali lagi untuk melanjutkan. Karena inilah kehidupanku, Oppa.
Dan bila saat itu tiba, cobalah untuk menemukanku. Meski kau tahu aku tak sebentuk putri yang ada dalam benakmu. Temukan dan bimbinglah diriku, pali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar