Jumat, 15 Januari 2016

Too Much Know, Too Much Hurt

Untuk seseorang di sana, yang ingatan akannya masih melekat. Tak henti-hentinya pikiran ini terus menerawang. Sudah, cukuplah. Too much know, too much hurt. Begitulah keadaan yang sedikit memaksa untuk "latihan fisik", bahkan jiwa. Katanya sih, jika itu menghilang dalam semalam, maka abaikan saja.

Ya, tentu. Masih ada beberapa jam lagi menjelang esok hari. Dan aku, sempurna sudah terperangkap dalam zona yang tak dimengerti. Berkali-kali kucoba untuk meyakinkan hati. Tak peduli. Tapi tetap saja. Masih terbayang di pelupuk mata. Masih terngiang-ngiang dalam asa.

Terlalu banyak mengetahui, terlalu. Akan lebih baik jika diam saja. Atau, biarkan ia berjalan sesuai koridornya. Tak perlu dipaksakan jalan ceritanya. Biarlah. Cerita akan tetap indah walau tanpa klimaks. Indah untuk dikenang. Simpan dalam hati saja. Dan entah sampai kapan, skenarionya akan berakhir, cukuplah waktu yang akan menjawabnya.

Hey! Untuk seseorang di sana!
Berbahagialah!
Karena kau berhasil, sekali lagi, berhasil menarik perhatianku.
Membuatku tak mampu tidak, untuk terus memikirkanmu.
Walau aku tak tahu, seperti apa dirimu.
Ya.... Kamu....

Abaikan saja. Ini hanyalah sebuah kata-kata, yang terkumpul dalam sebuah kalimat. Dan kini menjadi sebuah cerita yang tak akan pernah usai.

Karena aku dan kamu, bukanlah apa-apa. Karena aku dan kamu, bukan siapa-siapa.
Karena aku dan kamu, hanyalah manusia biasa.

Ya,
Too much, its enough.

Tidak ada komentar: