Pepatah lama orang-orang dahulu. Sejak kehidupan bermula. Segalanya serba terbawa tradisi dan adat istiadat. Pantang bagi orang Minang menunjukkan muka atau tampang langsung suka tanpa menimbang-nimbang. Antara alur dan patut. Istilah kerennya, tau baso jo basi. Ah, harusnya orang Minang tulen lebih tahu lah ya.
Dalam dunia makan dan minum, kental sekali budaya baso jo basi ini. kalau belum dipersilakan si tuan rumah untuk makan, pantang untuk memulai makan. Ya, meski perut sudah keroncongan, meski lapar tak tertahankan, tapi demi menjaga yang namanya asas kepatutan dan alur dalam bertindak plus rasa penghargaan tertinggi pada tradisi dan kebudayaan Minangkabau yang telah mendarah daging, maka hal itu tak lagi jadi pikiran.
Sesekali orang Minang begitu halus perasaannya. Muluik manih kucindan murah. Kesan awal seseorang apakah berakhlak atau tidak, lihat saja dari gaya berbicaranya. Dengarkan saja, alunan irama serta pembawaannya. Rangkaikan juga dengan tatapan matanya. Apakah cakap yang dibuatnya itu bersinergis antara mulut dengan hati. hanya perasaan yang sangat lembutlah yang dapat memahami.
Kembali lagi pada baso jo basi. Basa basi ini bukan tanpa makna. Pun juga bukan karena rasa gengsi semata, tapi lebih karena sesuatu yang sudah menjadi landasan hidup orang Minangkabau. Tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, tidak sekejap mata menerima kebaikan orang, dan intinya, lebih berhati-hati. Basa basi, hanya menawarkan sebuah solusi untuk permasalahan yang kini tengah garang menderap pribadi hingga bangsa. Basa basi, juga tidak dapat disamakan dengan si dia yang mau tapi malu atau malu-malu kucing. Sekali-kali tidak sama! Kalian tahu, baso jo basi lebih dari itu.
Baso jo basi juga membentuk pribadi menjadi lebih mandiri. Bukan bermaksud membanggakan diri. ini adalah salah satu dari segelintir media untuk membentuk karakter yang mumpuni. Kalian tahu caranya? Misalkan saja, ada orang yang menawari kalian sesuatu yang baik, berstatus halal dan diperoleh secara thayyib, dan sangat menggiurkan. Sayangnya, cara penawaran orang itu tak sesuai dengan hati nurani kita. Kalian tahu kan, bagaimana (kebanyakan) sikap orang-orang yang berada di atas lalu memberikan sesuatu kepada orang yang kurang beruntung dalam hidupnya? Lantas, apa kalian akan langsung menerimanya? Mengorbankan harga diri yang tercabik-cabik di hadapannya?
Ah, lagi-lagi ini masalah sepele yang tak bisa dipandang enteng. Baso jo basi bukan berarti sok jual mahal, juga bukan berarti menolak rezeki yang telah dianugerahkan oleh Tuhan lewat perantara makhluk ciptaanNya. Sekali lagi, bukan. Lalu, mengapa harus basa-basi?
Diberi makanan enak dan gratis selama seminggu. Lalu setelahnya dengan mudah kita dijadikan “suruhan”nya tanpa ba-bi-bu dan otomatis kita mengangguk sebagai balas jasa. Dikasih sejumput emas berlian lantas kemudian kita disuruh berpisah dengan orang-orang yang dicintai, demi politik balas jasa. Dan, itulah dia!
Ya, sekali lagi orang Minang memang pantang sekali nrimo saja tanpa tahu. Tahu apakah hal itu benar-benar baik, apakah tidak membuat urusan mengeruh di masa mendatang, juga salah satu dari pengetahuan akan tradisi daerah yang saat ini lazim mulai ditinggalkan.
Baiklah, saat ini aku menolak untuk menerima bukan karena aku tak suka atau tak menghargai pemberian orang lain. Hanya saja, sebagai orang Minang yang halus perasaannya, aku tak bisa menerima “gaya” penawaranmu yang kuanggap tidak respect dan mengabaikan orang lain. Kau tahu, tidak hanya aku yang merasakan. Tapi beberapa orang yang ada dalam ruangan ini, terdiam. Awalnya, ada yang merespon, tapi sekali melihat “gaya” tak biasa itu, katakanlah orang lain mengaminkan sikapmu itu karena sudah karakter,, tapi bagi orang awam itu cukup mengganggu.
Ah, sebenarnya bukan urusanku untuk ikut campur masalah ini. Hanya saja, sekali-kali kurasa perlu untuk memberitahunya. Ya, kalian pasti tahu, penolakan-lah yang kuterima. Tak masalah. Hanya saja, kau harus tahu itu. Jika kata-kataku terulang lagi di kehidupanmu mendatang, entah dari bibir siapa atau dari suara siapa, sadarlah segera. Another life from another soul....