Begitupun dengan sepotong kisah hidup manusia. Ada-ada saja hal yang terjadi di luar sana. Entah bahagia, entah duka. Semua berjalan, mengalir, begitu saja. bagi manusia yang berpikir, ada sebuah pola yang sudah mengukir di jagat raya ini. berpikir leluasa tentang kejadian-kejadian saban hari. Bertindak dalam tangan dan kaki mungil, mengharap secercah ridho Illahi. Menebar puing-puing asa dan harapan yang tak kasat mata.
Mereka di sana telah dijamin kehidupannya oleh Allah. Begitu juga dengan kita di sini. Perjuangan tak akan pernah berakhir. Dalam dimensi kehidupan kita diuji sesuai dengan kadar dan takaran masing-masing. Bukankah Allah SWT telah menjanjikan penghidupan bagi manusia, tak akan menguji lebih dari kemampuannya. Allah lebih mengetahui apa yang tidak kita ketahui, karena keterbatasan kita. Barangkali, sesuatu yang telah kita rencanakan matang-matang, tapi nyatanya tak sesuai harapan, bisa jadi, Allah sudah menyiapkan sesuatu yang lebih baik lagi dari itu.
Berjuang dengan hati nurani. Melawan keganasan mentari pagi yang membuai-buai sepi. Bertahan dalam semangat yang akan terus hidup dipupuk oleh ruhiy nan terjaga. Ibadah-ibadah nan baik, amalan nan ikhlas dan bernas, percayalah, tak ada yang sia-sia. Bumi berotasi dan berevolusi dalam pengawasannya. Sekalipun terjadi hal yang tak diingini, percayalah, daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Takdir kita sudah ditentukan. Nasib kita juga sudah ditetapkan. Tinggal bagaimana caranya memoles dan mengusahakan hasil yang maksimal dengan proses yang luar biasa. Ghirah menjalani kehidupan di alam yang damai sentosa, jangan tertipu dengan alunan merdu dan buaian alam fana. Berusahalah, maka Allah, orang mukmin, dan alam sekitar akan melihat dan menilai hasil usaha keras kita. Seriuslah dalam berkehidupan, kawan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar