Senja, menggelayut dalam sepi. Hanya rintik air membasahi. Entahlah. Sayup-sayup rindu menyapa relung hati. Apakah gerangan?
Rerintik embun menyayat beku. Rerumputan mengganas. Dalam kerlingan cahaya senja, ia bermuram durja.
"Adakah takdir yang mempertemukan kita?"
"Adakah relung jiwa yang terisi karenanya?"
Atau,
"Adakah masa yang terlewatkan dalam hembusan nafasnya?"
Aku masih disini. Melihat dari kejauhan setiap gerakan lincah tak terperi. Menjauh dalam ingatan dan memori. Tiada guna, hanya menjalankan kewajiban saja. Tiada kesan, yang meninggalkan memori dalam.
Hanya rintik hujan yang menemani. Dan ingatan akan dia, yang entahlah. Suatu saat, pastinya. Dan terlebih lagi, banyak hal yang terpikirkan. Jauh di lubuk hati terdalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar