Seperti anak panah, melibas udara dengan tega. Hanya desir angin yang menggema. Bulir-bulir embun di dedaunan masih tampak segar. Terinjak-injak oleh kaki yang datang silih berganti. Hanya demi meraup kesenangan pribadi.
Untuk pertama kalinya. Mencoba hal baru, menarik dengan penuh kekuatan. Tangan yang ringkih, jari yang mungil. Harus tetap kuat menahan beban. Lewat seutas tali kecil yang teregang dalam panah. Lewat sebilah kayu yang disulap menjadi tongkat panah.
Ah, seperti penonton. Hanya bersorak sorai menahan ketidaksabaran. Menyalahkan kelemahan. Belum mencoba, hanya melihat saja. Lalu sesuka hati mengomentari, pedas.
Tarik saja, sembilu menahan pilu. Tarik saja, pusatkan semua tenaga ke sana, entah itu bahagia, entah itu sedih. Akan lebih kencang lagi jika itu adalah amarah yang membara.
Lepaskan saja. Biarkan dia terbang melesat jauh. Menembus puing-puing udara yang terdiam sejenak. Menggumamkan bunyi yang tak kasat. Meluruhkan semua perasaan amarah, menjadi lelah.
Teruskan, teruskan saja. Hingga lelah datang menjelma. Menggantikan amarah menjadi kepenatan. Saatnya berganti arah.
Kapan lagi, kawan?? Jika bukan sekarang. Mencoba hal-hal baru yang entah kapan lagi kesempatan itu akan datang. Meski kadang, ragu dan takut datang menghadang.
Tak perlu sedih, apalagi gelisah.
Biarkan ia bersinar bak mentari senja yang dengan cantiknya turun dari ufuk horizon. Meninggalkan sisa kenangan yang sulit dilupakan. Tega sekali menyisakan penyesalan pada mata yang terlambat melihatnya, pada mulut yang terlambat berucap kagum padanya.
Lihatlah, simaklah. Perhatikan sekeliling. Lalu ceritakan, pada siapapun, betapa indahnya pagi ini. Saat anak panah berterbangan sesukanya. Saat dua anak panah hampir bersinggungan satu sama lain. Kebetulan? Ah, tak ada yang kebetulan di dunia ini. Pasti sudah didesain khusus di sana.
Kebetulan? Jika memang kebetulan, tiadalah hari ini menapaki hari yang lebih bermakna, yang tak melulu rutinitas seperti biasanya. Yang tak melulu berkutat dengan hal-hal yang begitu saja.
Wait.... Akan ada hari yang lebih indah dari mentari pagi yang menyelimuti seluruh badan. Berpeluh di bawahnya. Bahagia dalam kepenatan yang sangat.