Mulai detik ini, kuputuskan untuk tidak lagi mengingatnya.
Aku tak pernah lagi mengharapkan apapun. Juga tak ingin menyusahkan siapapun. Biarlah semua beban perasaan ini kusimpan dalam2. Hingga sedikit demi sedikit dia menghilang.
Pun, tak pernah pula kuberharap. Akan mendapatkan semua yang kuinginkan. Termasuk hal yang paling tak pernah kumengerti.
Hey, tolonglah.
Bolehkah berandai2 sejenak?
Andai boleh aku bertanya, mengapa tak diam saja?
Justru kata2mu semakin menenggelamkan.
Padahal aku tengah berusaha mati2an mencapai permukaan.
Andai tak terkias dalam ingatan. Mengapa kau hadir dalam pandangan?
Memenuhi dunia dari ujung ke ujung.
Mengapa?
Dan kini tak tahu lagi dimana kau berada.
Hanya sesaat, yang tersisa.
Dan kini aku mengerti.
Betapa lelahnya menahan beban sendiri.
Tak perlu tidak kukatakan pada hati nurani, padalah apa kan kusematkan rasa yang tak kumengerti.
Aku tersesat, dan kini tak kumengerti. Sulit sudah menemukannya kembali.
Aku hilang dalam masa yang tak terobati.
Sama seperti hari-hari yang telah terjalani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar