Manusia itu selalu saja begitu. Selalu berkeluh kesah. Selalu saja merasa dirinya yang paling malang sedunia. Merasa dia yang paling menderita. Dan merasa yang lainnya.
Padahal, coba saja kalau dia lihat di sekelilingnya. Tidak, tak perlu. Lihatlah di sampingnya, dekat sekali.
Ada orang yang belum seberuntung dia. Masalah waktu. Ya, hanya masalah waktu.
Dan selalu saja begitu. Mereka hanya bisa berisik. Merecoki kekurangannya. Padahal kalau kulihat dan perhatikan, sudah banyak kelebihannya.
Manusia memang begitu. Tak pernah puas.
Tapi setidaknya, bersyukurlah. Karena di luar sana dia masih beruntung dibanding yang lain.
Sesekali melihatlah ke sekitar. Kau lihat. Siapa yang hatinya akan terluka. Atau yang akan sedih walau wajahnya terlihat biasa saja.
Lihatlah. Lihat saja. Bagaimana tidak bisa tidak kukatakan dengan setulus hati. Bahwa kau lebih beruntung kawan. Sudahlah, sudahi saja semua perasaan serba kekuranganmu. Padahal aku yang lebih kurang darimu. Setidaknya untuk masalah waktu. Ya, its about time.
Bukan terbawa perasaan. Hanya saja, kuingin tak ada lagi rasa itu. Rasa yang dulu membuatku aneh. Hingga tak bisa menatap matamu dengan yakin, kawan.
Its about time. Biarkan waktu yang berbicara. Dan selama itu, jadikanlah ia penghias kehidupan. Untuk saat ini dan nanti.
Dariku yang masih berjuang walau kadang tertatih badan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar