Aku melihat, menelisik jauh ke dalam diri. Masih banyak kekurangan di sana-sini. Apalah yang patut dibanggakan pada diri. Tiada. Bahkan hingga detik inipun, tak jua bisa membahagiakan mereka. Jangankan begitu, mandiri untuk diri sendiri secara finansial saja masih belum.
Aku melihat. Sejauh mata memandang, sejauh rasa menerawang. Masih banyak lika-liku perasaan yang telah terkorbankan. Entah itu suka atau tidak. Entah itu ego di masa lama. Ataukah rasa kecewa yang teramat sangat. Sehingga membuatku belum juga berani mengambil keputusan, langkah pasti ke depan.
Padahal dengan itu, setidaknya masih tersisa separuh hari yang berharga. Masih bisa kujalani dengan semangat di usia yang semakin bertambah saja. Masih bisa kutitipkan segala asa pada harapan yang datang karenanya.
Ya, tak ada alasan untuk tak berjuang.
Tak ada alasan untuk bermalas-malasan.
Tak ada alasan untuk menunda kebaikan.
Sebab, waktu berhenti tanpa pamit.
Jantung berhenti tanpa izin.
Nafas tertahan tak berkesudahan.
Dan aku malah merajut semuanya menjadi hal yang tak berkesudahan.
Aku ingin kembali. Kembali padanya dalam keadaan siap. Tak menyesal karena telah menyiakan arti kehidupan dalam laga yang tak berkesudahan.
Aku ingin mengabari pada hati-hati mereka yang menaruh janji suci. Bahwa aku akan berusaha untuk menyanggupinya.
Apapun tantangannya.
Apapun kesulitannya.
Dan apapun risikonya.
Sebab kuyakin semuanya akan berakhir dan menuju ke tempat yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar