Hidup ini begitu aneh bukan? Saat aku berusaha keras untuk mendapatkan, kecewa yang didapatkan. Namun sebaliknya, saat tak ada passion disana, bahkan hanya menjalaninya dengan rutinitas saja, disitu bahkan diberi sesuatu yang menurutku, ya, terlalu amat gampang untuk didapatkan.
Padahal segalanya berbanding terbalik. Dan begitulah hasilnya.
Padahal awalnya tak ingin, lalu ingin, lalu apa yang akan diyakinkan untuk saat ini?
Ya, kecewa memang. Dengan hasil yang sedemikian rupa. Ada hal yang aku tak tahu harus seperti apa. Ada hal yang harus kulalui dengan sedikit rasa aneh yang muncul di saat-saat seperti ini.
Jikalah tidak karena hatiku sudah mencoba bersabar dan memenangkan kekalahan. Hanya jika aku tak menenggang yang lain dan berbuat sesuka hati saja.
Maka daripada itu, hidup memang aneh bukan?
Entahlah. Saat logika bertubrukan dengan retorika. Lantas pada siapa akan kutanyakan tentang kebenaran?
Pada penilaian yang memaksaku untuk diam. Menerima kenyataan. Saat objektivitas tak tampak. Di pelupuk mata bahkan.
Sudahlah. Tak ada lagi yang bisa kukatakan.
Hey, sudahlah. Ini hanyalah sebagian kecil dari hati-hati yang kurang hati-hati menjaga hatinya.
Sedari dini kukatakan. Hidup ini adalah sekumpulan cerita yang tak berkesudahan. Dan semua gelisah resah tersampaikan pada yang tersurat. Menumpahkan, sekedar mentransfer segala energi negatif dalam diri ke dalam selembar kertas kosong.
Dan aku tersadar pada ceritanya yang biasa-biasa saja. Setelah kujalani dan berada dalam lembar cerita selanjutnya.
"Memang sulit, menerima kenyataan yang seharusnya tak seperti demikian. Sulit sekali. Tapi baiklah. Buat apa berlama-lama disana. Habis hari untuk membuat waktu tak berkesudahan.
Biarlah. Biarkan angin sepoi-sepoi perlahan menghembuskannya. Sehingga ia tak bersisa sedikitpun jua. Entah kapan bila waktunya. Akan ada harinya. Tunggu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar