Selasa, 29 April 2014

Kilas Balik Puasa Ramadhan



Dapat inspirasi ini setelah mendengar ceramah agama ba’da isya di surau dekat rumah. Waktu itu yg ngasih ceramah kalau gak salah ustad All iz well, ehe, bukan, ustad Aliswer. Itu pelesetan, gara-gara habis nonton 3 Idiots tu. Tapi ga papa kan ustad, biar namanya lebih mudah diingat, kayak jenjang keledai gitu. Afwan ya ustad,,peace!!

Jadi, gini nih, isi ceramahnya tentang apa yg bakal kita dapatkan selama n setelah berpuasa. Sesuai dalam QS. Al Baqarah ayat 183 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. So, dari penggalan ayat tersebut dapat kita garis bawahi, bahwa siapa yang wajib berpuasa? Tentunya adalah orang-orang yang beriman. Kenapa kita orang yang beriman berpuasa? Agar menjadi orang yang bertakwa.

Well,… Beriman, iman itu jika diterjemahkan secara singkat artinya percaya, atau lebih mendalamnya adalah trias klasika,, ada 3 aspek yaitu diyakini sepenuhnya dalam hati, dilisankan dengan ucapan, dan diamalkan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Sedangkan takwa, secara sederhana berarti mengerjakan segala perintah Allah dan meninggalkan serta menjauhi laranganNya. takwa inilah derajat tertinggi dari seorang yang beriman kepada Allah.

Balik lagi ke iman,, rukun iman ada berapa? Ada 6 kan. Orang yang beriman tentunya mengimani ke-6 rukun iman ini. Ada 1 rukun iman yang menjadi pokok pembahasan ustad saat itu, berhubungan dengan kita-kita, kaum remaja. Rukun yang dibahas adalah rukun iman yang ke-6, yaitu percaya kepada qadha dan qadar. Allah SWT telah menetapkan sejak zaman lauhul mahfuz tentang perkara hidup, mati, rezeki, serta jodoh manusia. Dan sekarang yang kita saksikan sendiri, betapa banyak remaja yang berpacaran, dalam arti kata tidak mengimani bahwa jodoh itu Allah yang menentukan. Al Ustad berkata, kebanyakan remaja saat ini yang berpacaran, menandakan rukun iman mereka ada yang sumbing, tidak sempurna. Itu salah satu contoh kecil yang dapat mempengaruhi iman kita ternyata.

Dalam kekocakan sang ustad juga bertutur tentang pacaran islami,, dalam islam sendiri tidak ada istilahnya pacaran islami sebelum menikah. Sebab aktivitas pacaran itu saja mendekati zina, padahal tegas dalam Al-Quran dikatakan jangankan melakukannya, mendekatinya saja tidak boleh.

Tidak ada komentar: