Selasa, 29 April 2014

Resume Jurnal Kejang



Tinjauan pustaka: Fenomena Atonik pada Kejang Fokal : Tatanama, Temuan Klinis, dan Konsep Patofisiologi

Abstrak

Sejak dahulu kejang atonik identik dengan pasien yang mengalami epilepsy generalisata (umum). Namun seiring dengan meningkatnya atonia iktal yang dikenal sebagai kejang fokal, serta banyaknya kasus pasien dengan resistensi farmakologi epilepsy yang menampakkan atonia membuat definisinya sedikit kabur. Oleh karena itu, mengenali manifestasi klinis dari kejang atonik serta patologi dan anatomi penting untuk membentuk hipotesis tentang onset kejang pada epilepsy. Disini dipaparkan tatanama, definisi untuk fenomena atonik, patofisiologi dari atonia fokal berdasarkan manifestasi klinik, didukung oleh laporan kasus. Sehingga nantinya pengetahuan tentang kejang atonik fokal lebih baik dan dapat menangani kasus yang berhubungan di klinik.

Pengantar

Kejang atonik sejak dahulu sering muncul pada pasien epilepsy generalisata, sehingga merupakan manifestasi klinis dari kejang generalisata. Dari hasil observasi terakhir ditemukan bahwa atonia juga dapat terjadi pada pasien dengan epilepsy fokal, terutama dengan manifestasi atonia ekstremitas. Tinjauan untuk kejang atonik pada epilepsy generalisata cukup banyak, sedangkan tinjauan atonia sebagai manifestasi dari epilepsy fokal masih jarang. Untuk itu, disini akan dibahas secara mendalam mengenai kejang atonik fokal yang bermanfaat untuk membantu klinisi dalam mengenal dan memahami tipe kejang yang sering terlupakan.
Tatanama dan definisi kejang atonik fokal

Kejang atonik fokal adalah kejang parsial dengan manifestasi iktal berupa paresis atau paralisis dari satu atau lebih bagian tubuh. Kejang ini dapat dibedakan dari paresis Todd yaitu terjadi atonia umum setelah kejang motorik fokal. Dan untuk tatanamanya, banyak variasi istilah yang cukup membingungkan, beberapa dari istilah tersebut contohnya mioklonik epileptik negatif yang menyiratkan periode atonia yang berbeda durasinya tergantung kelompok otot tertentu yang mengalami kelemahan. Noachtar dan Luders menggunakan istilah akinetik daripada kejang atonik. Namun kejang akinetik terjadi karena kurangnya inisiasi untuk bergerak dan hasil EEG simultan sering tidak tampak (berbeda dengan kejang atonik).

Manifestasi klinik dari kejang atonik fokal

Pada sindrom BECTS yang terjadi pada anak-anak, kejang atonik digambarkan dengan atonia trunkus dan leher. Serangan singkat, dan berespon baik terhadap steroid atau immunoglobulin. Biasanya atonia berhubungan dengan kejang yang muncul dengan tanda sensorik atau motorik. Aura juga dapat terjadi sebelum atonia, biasanya melibatkan aura somatosensorik, rasa tidak nyaman di dada atau tidak spesifik.

Patofisiologi dari kejang atonik fokal

Dapat dilihat dari rekaman intrakranial kejang atonik spontan, stimulasi kortikal, serta perangsangan atonia. Aktivasi PNMA/SNMA juga dapat dilihat karena adanya kerusakan dari aktivitas otot yang dapat dirangsang dengan stimulus listrik intracranial. Aktivasi area motorik primer yang berhubungan dengan respon motorik negative, serta aktivasi jaras kortikoretikulospinal.

Kesimpulan

Atonia dikenal sebagai fenomena iktal pada kejang fokal dengan tatanamanya yang belum konsisten dari sekian banyak tipe kejang. Kejang atonik diartikan dengan rekaman EEG yang simultan dari kejang atonik fokal termasuk atonia ekstremitas dan batang tubuh. Mekanisme pastinya masih belum sepenuhnya dimengerti, mengingat perbedaan konsep aktivasi area motorik primer dan motorik negative serta aktivasi jalur kortikoretikulospinal. Masih butuh pengalaman klinis lebih lanjut untuk menentukan lokasi yang tepat dari kejang ini.

Tidak ada komentar: