Alhamdulillah, tak terasa sudah H-50 saja menjelang kedatangan bulan Ramadhan. Ya Allah, semoga saya dan kita semua muslimin dan muslimat disampaikan dan dipertemukan dengan bulan Ramadhan, Aamiin. Serta tetap diberikan nikmat iman, nikmat kesehatan, dan nikmat kesempatan untuk mereguk sebanyak-banyaknya pahala dan maghfirah dari Allah SWT, aamiin ya Rabb.
Belum lengkap rasanya bila momen bulan Ramadhan yang hanya sekali setahun kedatangannya ini tak disambut dengan persiapan yang matang. Mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan saat ini sebelum Ramadhan datang.
Pertama, persiapan fisik. Siapkan fisik sebaik mungkin sebelum Ramadhan. Fisik yang baik dan sehat akan memudahkan kita dalam menjalankan ibadah. Apa jadinya jika saat puasa kita sakit, puasa terganggu dan ibadah juga. Untuk itu, agar fisik kuat berlatih dan berolahragalah secara rutin, idealnya olahraga 3-4 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 30 menit. Apapun jenis olahraganya dapat dilakukan, seperti jogging, senam, sepeda, renang, dan sebagainya asalkan tidak ada penyakit tertentu yang menjadi kontraindikasi olahraga.
Kedua, siapkan mental pemenang. Kenapa saya sebut mental pemenang? Memenangkan apa? Maksud mental pemenang disini adalah mental yang sudah dipersiapkan untuk menang. Identiknya bulan Ramadhan menang dalam segi kualitas dan kuantitas ibadah, baik itu puasa, tilawah Al-Qur’an, ibadah malam, dan sebagainya. Pupuklah mental itu sejak dini dengan memperbanyak latihan. Mulai dari puasa sunnah Senin-Kamis tingkatkan, ibadah solat mulai dari yang wajib sampai yang sunnah tingkatkan juga. Dan rutinkan solat malam, Qiyamul Lail. Insyaallah, latihan yang dilakukan kontinu selama lebih kurang sebulan itu akan membentuk habitual yang baik, dan akan mempermudah proses dalam ibadah Ramadhan yang sebenarnya.
Ketiga, perbanyaklah memberi atau bersedekah. “Kenapa harus sedekah? Kan Ramadhan sedekahnya yang wajib bayar zakat fitrah, lho apa hubungannya?” ada banyak manfaat sedekah dalam kehidupan kita. Salah satunya adalah menolak marabahaya yang sewaktu-waktu bisa menghampiri diri kita. Keajaiban sedekah juga banyak diulas oleh beberapa tokoh yang mumpuni dan berpengalaman dalam sedekah. Tak hanya itu, hingga saat ini belum ada sejarahnya orang yang menjadi bangkrut dan miskin lantaran bersedekah. Sedekah ibarat rumus fisika, aksi= reaksi. Saat kita beraksi bersedekah, maka dunia dan seisinya akan bereaksi terhadap sedekah kita. Entah itu dalam bentuk uang, kesehatan, ketenangan hidup, kekayaan hati, dan sebagainya. Jadikan momen sedekah ini latihan untuk membuang penyakit-penyakit hati yang menggerogoti jiwa kita, sehingga pas bulan Ramadhan nanti, sedekah tak lagi merupakan sesuatu yang sulit. InshaAllah!
Keempat, hal yang fundamental bagi seorang anak adalah berbakti pada kedua orang tua. Bersyukurlah jika kedua orang tua kita masih diberikan usia yang panjang oleh Allah sehingga kita dapat menunjukkan cinta dan bakti kepadanya. Jika keduanya telah dipanggil terlebih dahulu oleh Allah, sebagai anak yang sholeh hendaknya kita selalu mendoakan mereka. Sebab amal yang tak terputus hingga akhir zaman salah satunya adalah doa anak yang sholeh. Semoga dengan kebaktian dan ketaatan kita pada orang tua dapat membawa berkah yang lebih pada bulan Ramadhan nanti.
Selanjutnya adalah, perbaiki ukhuwah dan perbanyak saudara. Adakalanya ukhuwah terasa mulai tercabik-cabik karena keegoisan kita masing-masing. Adakalanya salam tak lagi terucap ikhlas, sapa tak lagi tergambar ramah, dan di momen inilah kita perbaiki lagi hubungan dengan teman-teman. Baik itu teman dekat, teman sekolah, kuliah, teman kerja, dll. Mulailah menghubungi mereka atau sekedar menyapa saja bisa lewat media sosial saat ini yang sedang tumbuh subur.
Terakhir, buat kontrak dengan diri sendiri yang isinya targetan ibadah yang akan dilakukan selama bulan Ramadhan, dan hal-hal kurang baik yang harus dikurangi. Contohnya ibadah solat mulai rutinkan berjemaah, solat sunnah diperbanyak, berbagi takjil dengan tetangga dan yang kurang mampu, bersedekah, perbanyak baca al-Qur’an, dan sebagainya. Juga targetan mengurangi hal-hal yang kurang baik yang menjadi kebiasaan kita selama ini, seperti membicarakan orang lain, tidak tepat waktu, bercanda dan tertawa berlebihan, dan lainnya. Sertakan juga tanda tangan kita disana agar sifatnya semi resmi. Sertakan juga beberapa iqob / sanksi jika kita melanggar atau tidak memenuhi kontrak yang ada. Bisa dengan bersedekah atau meningkatkan amalan ibadah 2x lipat, terserah kita tergantung berapa kesanggupan masing-masing.
Semoga tips Ramadhan ini bermanfaat bagi kita semua. Berbahagia saja menyambut kedatangannya sudah dijanjikan Allah mendapatkan ampunanNya, apalagi mempersiapkannya. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar