Selasa, 13 Mei 2014

Uniknya Hati yang tak Pernah Memiliki





Setiap orang punya jalannya sendiri. Aku, kamu, dia, mereka semua punya berbagai cara untuk meraih keinginannya. Kadang aku merasa dunia begitu tak adil. Aku melihat dia yang begitu mudahnya seperti membalikkan telapak tangan, langsung meraih yang dia inginkan dalam waktu singkat. Sedangkan aku, yang sudah membuat planning sejak awal dan tertatih di tengah jalan bahkan sempat terhenti, mengulang berkali-kali, jatuh dan kadang butuh waktu lama untuk berdiri, dengan cara begitulah baru aku mendapatkan apa yang aku inginkan.

Huh, dunia ini memang aneh kurasa. Bukannya aku iri atau dengki, tapi inilah yang baru saja kurasakan. Aku turut berbahagia dengan kemudahan yang kau dapatkan kawan. Tapi salahkah aku jika aku sedikit kesal? Kesal karena ketidakberdayaanku dan kesia-siaan waktuku yang terbuang banyak selama ini? Padahal tak cukup sebulan mungkin kau mempersiapkan segalanya. Dan kau langsung mendapatkannya dalam seminggu saja. Sedangkan aku? Dari tahun lalu sudah aku usahakan, berderai tangis yang menjadi-jadi karena kesalahan yang kulakukan, dan berkali-kali harus kuulang semua yang sudah kulakukan. Huh, sekali lagi ini memang lucu, lucu sangat.

Dan hanya waktulah mungkin yang bisa menjawab, kenapa setiap orang memliki jalannya sendiri. Padahal tujuan yangg dicapai sama, persis malah. Tapi usaha, kesempatan, bahkan faktor keberuntungan mungkin yang membuat segalanya serba bisa atau tidak. Terkadang aku tak mengerti mengapa semua ini berjalan seperti ini. Entah apa yang terjadi dalam lika liku kehidupan manusia yang rumit, aneh, dan unik. Tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata memang. Tapi kali ini haruslah kusadari bahwa aku, bahwa aku memang harus memperbanyak sabar dengan segala ini.

Ya Rabb, jika saja aku kondisiku seperti dia. Alangkah nikmatnya. Tapi ya Rabb, seperti yang sudah-sudah untuk bersyukur itu memang selalu dimulai dari hal kecil. Aku harus bersyukur meski sulitnya jalan yang kutempuh untuk menjelajahi hingga aku bisa sampai di tahap itu sungguh keberuntungan bagiku. Karena sebenarnya masih bisa kulihat dia yang lain yang masih berjuang menapaki jalannya sendiri, masih berusaha. Ya Rabb, jadikan aku orang yang syukur, bukan kufur nikmat.

Sekali lagi kucoba untuk merendahkan hati, ambil saja hikmahnya. Kesulitan bertubi-tubi yang kuperoleh memang adalah sebuah nikmat yang lezat saat telah melewatinya. Dan bukankah kau sendiri tau bahwa kau memang suka tantangan, petualangan? Yap, mulai saat ini, jangan lagi iiri dan sedih terhadap kebahagiaan dan kesuksesan orang lain yang begitu mudah didapatkannya. Setiap kita punya kapasitasnya masing-masng. Setiap kelebihan ada kekurangan dan begitupun sebaliknya. Semoga hati ini bisa lebih legowo menerima kesuksesan orang lain dan bersabar terhadap diri sendiri. Bersabar tapi tetap berikhtiar. Semangat tiada henti!

Tidak ada komentar: