KKN yang merupakan singkatan dari Kuliah Kerja Nyata adalah sebuah program lintas keilmuan yang dilaksanakan oleh universitas. Khusus bagi mahasiswa kedokteran, KKN ini merupakan salah satu wadah bagi implementasi ilmu kedokteran dan juga ilmu-ilmu non kedokteran yang dimiliki atau merupakan hasil dari sharing dalam kelompok KKN yang berasal dari berbagai bidang ilmu. Yang mana penerapan ilmu ini dapat menggerakkan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat pada umumnya, dan derajat kesehatan masyarakat pada khususnya.
Ada banyak aspek terkait kedokteran yang bersifat holistik yang dapat diaplikasikan dalam masyarakat. Beberapa di antaranya adalah PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), penyuluhan narkoba, rabies, keluarga berencana, posyandu, UKS, dll. Untuk mahasiswa kesehatan program yang dijalankan dinamakan Nagari Sehat. Dalam hal ini, diharapkan mahasiswa kedokteran dapat berperan aktif dan menjadi pelopor dalam memberdayakan masyarakat khususnya kesehatan masyarakat.
Perlu digarisbawahi, demi suksesnya program KKN dengan waktu selama kurang lebih 1 bulan diharapkan mahasiswa mempersiapkan program dan planning dengan sebaik-baiknya. Memetakan apa saja masalah kesehatan yang ada di desa/ jorong masing-masing, kemudian mengenali potensi sumber daya yang ada, dan memberdayakan masyarakat. Slogan mandiri dalam kesehatan masyarakat yang dapat kita terapkan adalah Sehat tanpa Dokter. Dengan ini diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menerapkan pola hidup sehat mulai dari hal terkecil.
Disini dibutuhkan inovasi dan kreativitas mahasiswa dalam menggali dan mengolah data yang ada, masalah yang ditemukan, dan jalan keluar yang terbaik dalam masalah kesehatan. Disadari bahwa masalah kesehatan tak semata disebabkan karena genetik, lingkungan, atau fasilitas pelayanan kesehatan, namun juga karena faktor perilaku / habitual yang sudah terpatri dalam diri masyarakat sejak kecil. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk mampu mengerahkan seluruh indera yang dimilikinya dalam menjalankan program Nagari Sehat.
Ada beberapa program kesehatan yang ditekankan disini, diantaranya adalah UKS, keluarga berencana, desa siaga, kesehatan reproduksi, dll. Tiga program pokok dalam UKS yang dilaksanakan di sekolaha adalah early detection, health education, dan PHBS. Desa siaga untuk kasus emergensi seperti rujukan ibu melahirkan dengan penyulit, bencana alam, dll. Sehingga AKI (Angka Kematian Ibu) yang juga merupakan salah satu program pemerintah dapat terealisasi dengan penurunan angka minimal.
Selain itu juga ada program inovasi terbaru bagi mahasiswa kedokteran yang dicetuskan oleh dekan yaitu dokter muda mengajar. Seperti programnya Indonesia Mengajar oleh Anis Baswedan, diharapkan dokter muda dapat mengajar di sekolah-sekolah, terutama setingkat jenjang pendidikan SMA. Namun ini hanya sebatas wacana, belum ditetapkan oleh dekan sebagai agenda wajib mahasiswa kedokteran. Juga ada program dari Kemenag pada bulan Ramadhan yang mana jadwal KKN kami bertepatan dengan bulan puasa, programnya adalah Maghrib mengaji. Semoga semua program dapat terlaksana dengan lancar tanpa kendala yang berarti.
Hal penting dalam masalah kesehatan masyarakat layaknya siklus kehidupan yang selalu terjadi berulang-ulang adalah masalah gizi. Jika akar permasalahannya tidak dituntaskan maka akan berlanjutlah siklus tersebut hingga balik ke asalnya. Kekurangan gizi sejak dalam masa kandungan pada janin akibat ibu yang kurang asupan nutrisinya merupakan risiko kesehatan bagi bayi. Baik itu risiko gangguan perkembangan otak, stunting atau anak pendek, dan gangguan metabolik degeneratif. Oleh karena itu, untuk memutus rantai setan tersebut maka perlu diperhatikan 1000 hari pertama kehidupan. Sebab fase ini adalah fase emas untuk menghasilkan generasi yang sehat, dengan memperhatikan asupan nutrisi ibu sejak hamil hingga anak lahir, balita, remaja, dan dewasa.
Dalam kesehatan masyarakat, masalah yang ditemukan sebenarnya multidimensional. Berbagai aspek dalam bidang kehidupan manusia satu sama lain saling mempengaruhi. Bagaimana kondisi kesehatan dipengaruhi oleh faktor ekonomi, kemudian juga oleh pendidikan, adat istiadat, dan lain sebagainya. Disinilah peran mahasiswa kedokteran untuk berbagi ilmu tentang kesehatan dan memberdayakan masyarakat. Tidak mudah memang mengubah pola perilaku masyarakat hanya dalam satu atau beberapa hari. Disinilah dituntut mahasiswa untuk bisa belajar self approaching dalam mencapai tujuan. Bisa dengan melakukan pendekatan pada tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, pihak puskesmas, posyandu, kader, dll. Sehingga, masyarakat dapat mengikuti setiap program yang kita rencanakan dengan semestinya dan tepat sasaran.
Semoga dengan beberapa uraian singkat tentang pembekalan KKN Unand ini dapat menambah sedikit wawasan tentang bagaimana KKN dan program apa saja yang dapat dilakukan, terutama bagi mahasiswa kedokteran. Sekian.
by: Yessi Arsurya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar